ASAHAN, Zonapos.co.id – Pengerjaan rehab bangunan SDN 010076 Desa Pondok Bungur menuai kritik dari masyarakat setempat. Pasalnya, sejumlah bagian dari bangunan yang direhabilitasi, seperti plafon teras, plafon dalam ruang kelas, pintu, dan kusen jendela, terlihat menggunakan material kayu lama yang sudah lapuk dan keropos.
Anggaran untuk rehabilitasi sekolah ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus PMK 110 dengan pagu anggaran sebesar Rp189.900.300 juta pada tahun 2024. Kontraktor pelaksana proyek ini adalah CV. Mitra Kita Utama, namun pengerjaan dinilai tidak sesuai standar dan minim pengawasan.

Seorang warga Desa Pondok Bungur yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kepada media bahwa kualitas pekerjaan sangat memprihatinkan.
“Kayu plafon ruang kelas terlihat sudah lapuk, seng yang dipasang tidak rapi, bahkan sudah menggelembung. Kusen jendela dan pintu semuanya keropos, hanya di cat ulang,” ungkapnya. Senin (23/09/2024)
Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa tidak adanya pengawasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan atau adanya pembiaran terhadap pihak kontraktor dalam melaksanakan proyek rehabilitasi tersebut. Jauhnya lokasi Desa Pondok Bungur dari pusat kota Kisaran diduga menjadi salah satu alasan kurangnya pengawasan, sehingga para pekerja bisa dengan leluasa melaksanakan pengerjaan tanpa kontrol yang memadai.

Masyarakat berharap agar pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, segera mengambil tindakan untuk memastikan kualitas pengerjaan rehab sekolah ini sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan.
Temuan ini mencerminkan pentingnya pengawasan ketat pada setiap proyek yang menggunakan anggaran negara agar hasilnya benar-benar bermanfaat dan tidak merugikan masyarakat, khususnya para siswa yang akan menggunakan fasilitas tersebut.
Pewarta: Afrizal Margolang











































