TANJUNG JABUNG BARAT, Zonapos.co.id – Pembangunan box culvert di Kuala Dasal, Kecamatan Tungkal Ulu, mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Selain pengerjaannya yang terkesan lamban, proyek ini juga menimbulkan keluhan dari pengguna jalan yang terpaksa membayar saat melewati jalan alternatif buatan warga.
Keluhan ini terutama datang dari para sopir truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit yang harus mengeluarkan biaya tambahan setiap kali melintas. Salah seorang sopir yang enggan disebutkan namanya menilai pihak kontraktor seharusnya bertanggung jawab menyediakan jalan alternatif tanpa membebankan masyarakat.
“Seharusnya kontraktor menyediakan jalan alternatif karena ini bagian dari tanggung jawab proyek. Kalau harus memakai lahan warga, itu urusan kontraktor, bukan malah membebankan biaya ke pengguna jalan,” ujarnya. Minggu, (09/03/2025)

Proyek pembangunan box culvert ini telah menelan anggaran sebesar Rp 1.526.240.083,91 dari APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2025. Dengan jumlah dana yang begitu besar, masyarakat mempertanyakan mengapa pelaksana proyek tidak menyediakan akses darurat bagi pengguna jalan.
Salah seorang warga Kuala Dasal membenarkan bahwa jalan alternatif yang digunakan saat ini dibangun secara swadaya oleh pemuda setempat dengan biaya pribadi.
“Ini jalan swadaya, bukan dari kontraktor. Jadi yang keberatan membantu, silakan cari alternatif lain,” katanya singkat.
Padahal, menurut regulasi yang berlaku, kontraktor wajib menyediakan jembatan atau jalan alternatif jika proyek pembangunan menyebabkan akses utama tidak dapat dilalui. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2014 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Jalan.
Aktivis di Kecamatan Tungkal Ulu juga menyoroti masalah ini dan menegaskan bahwa kontraktor memiliki tanggung jawab penuh dalam penyediaan jalan alternatif. Jika tidak dipenuhi, kontraktor dapat dikenai sanksi berupa denda atau bahkan penghentian pekerjaan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor maupun instansi terkait belum memberikan tanggapan atas polemik yang terjadi.
Pewarta: Prabowo











































