JAKARTA, Zonapos.co.id – Peserta Musyawarah Nasional Pembentukan dan Pelantikan Pengurus Organisasi Profesi Penyuluh Agama telah menyepakati, wadah organisasi profesi penyuluh agama secara resmi bernama IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia).
Hal itu disampaikan salah satu peserta yang menjabat sebagai Ketua Tim Kepenyuluhan dan Sistem Informasi Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ambo Tuo saat dihubungi wartawan Bimas Islam, Jumat (26/5/2023).
“Pada kegiatan ini, kami telah membentuk dan menyepakati secara kolektif bahwa nama organisasi profesi ini adalah IPARI, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Ambo Tuo, IPARI ini merupakan organisasi induk yang menghimpun seluruh elemen penyuluh agama, yang akan menampung seluruh aspirasi penyuluh agama dan merumuskan program-program yang inovatif.
“Wadah ini adalah wadah untuk menghimpun seluruh aspirasi penyuluh agama, seluruh aspirasi itu akan kita rumuskan untuk menemukan program-program yang inovatif. Jadi, tidak lagi harus menunggu instruksi langsung dari Bimas Islam baru kita bergerak, tetapi IPARI akan berinisiatif merancang program dan meminta restu dari Bimas Islam,” terangnya.
Ambo Tuo juga mengungkapkan, terdapat sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan dengan masyarakat majemuk. Karenanya, ia menargetkan pembentukan Kampung Moderasi di setiap kecamatan.
“Di Sulsel itu lumayan plural, ada beberapa kabupaten yang masyarakatnya majemuk dan hampir semua agama ada. Oleh karena itu, kami menargetkan setiap kecamatan harus ada minimal satu Kampung Moderasi. Teman-teman penyuluh telah bergerak untuk aktif bersosialisasi di masyarakat. Ini kita lakukan dengan harapan masyarakat bisa toleransi. Harapan kita, semoga 2024 nanti, tingkat toleransi masyarakat kita naik,” ulasnya.
Ambo Tuo menambahkan, kegiatan Pembentukan dan Pelantikan Pengurus Organisasi Profesi Penyuluh Agama telah menyatukan semua penyuluh dari semua agama, sehingga IPARI akan bergerak bersama menyukseskan program prioritas dari Menteri Agama.
“Wadah ini menghimpun seluruh penyuluh agama dari agama mana saja, tidak seperti kemarin dalam bentuk kelompok kerja, misalnya Pokjaluh, FKPAI, kalau di Sulsel ada namanya Forum Silaturahmi Penyuluh Lintas Agama. Dengan adanya IPARI, kita menyatu dan akan bergerak bersama dan saling menguatkan satu sama lain dalam menyukseskan program prioritas dari Menteri Agama,” tuturnya. (Wafi)
Sumber: bimasislam.kemenag.go.id