JAKARTA, Zonapos.co.id – Indonesia bukanlah negara agama, namun agama mengambil peran dan posisi penting dalam kehidupan masyarakat. Agama memberi penerangan, dan pelaksana penerangan itu adalah penyuluh agama.
Hal itu diungkapkan Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid saat menjadi narasumber pada kegiatan Pembentukan dan Pelantikan Pengurus Organisasi Profesi Penyuluh Agama di Jakarta, Jumat, (26/5/2023).
“Sekali lagi kita pahami, Indonesia ini bukan negara agama. Tetapi, agama memberikan pencerahan dan penerangan pada masyarakat. Dan, yang melaksanakan proses penerangan di tengah-tengah masyarakat adalah penyuluh,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Alissa Wahid, penyuluh agama harus terus memperkuat identitas diri.
“Penyuluh itu berasal dari kata ‘suluh’ yang berarti penerang. Penyuluh itu juru penerang, penyampai pesan bagi masyarakat. Maka, mental penyuluh itu harus kuat, harus mampu menjadi konsultan. Ini identitas penyuluh agama,” tuturnya.
Seorang penyuluh, imbuh Alissa Wahid, harus memiliki kesadaran secara totalitas bahwa penyuluhan, penerangan, dan bimbingan, seyogianya memberi sesuatu yang mencerahkan dan menerangkan.
“Penyuluh agama itu harus bersifat seperti cahaya yang memberikan penerangan. Maka, berikanlah penerangan yang seterang-terangnya dan berikanlah penjelasan yang sejelas-jelasnya. Karena, sifat cahaya adalah terang dan jelas,” tandasnya.
Sumber: Bimas Islam Kementerian Agama