ASAHAN, Zonapos.co.id – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Asahan dalam rangka pembahasan Raperda tentang perubahan APBD Kabupaten Asahan Tahun Anggaran 2023 yang di hadiri Bupati Asahan H. Surya didampingi Sekda Kabupaten Asahan. Selasa (26/09/2023).
Kehadiran Bupati Asahan di Rambate Rata Raya DPRD Kabupaten Asahan, menarik perhatian Amin Harahap Devisi Investigasi DPP LIMK untuk menanyakan langsung kepada Bupati Asahan H. Surya, mengenai status Desa Sei Kamah.
“Bapak Apakah Desa Sei Kamah Kecamatan Sei Dadap masih bagian dari Kabupaten Asahan ?“ tanya Amin
“Masih” jawab Bupati
Amin Harahap lanjut bertanya, “Kalau masih, kenapa tidak pernah ada pembangunan di Desa Sei Kamah dan sudah 10 tahun lebih jalan disana rusak parah ?” lanjutnya
Bupati Asahan bungkam dan bergegas naik ke mobil.
Amin Harahap mengungkapkan, rasa kecewa kepada pemerintah karena hanya terus membahsa anggaran yang, namun pada akhirnya pembangunan yang tidak merata.
“Anggaran terus dibahas tapi pembangunan belum juga merata, katanya Indonesia sudah merdeka tapi kemerdekaan itu belum didapatkan warga Desa Sei Kamah Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan.” ungkap amin harahap
Ia mengaku sudah 10 tahun masyarakat Desa Sei Kamah tidak pernah merasakan pembangunan di daerahnya.
“Seperti sekarang ini jalan masuk dari Desa Sei Kamah Baru sampai Desa Sei Kamah II masih rusak parah, padahal daerah ini tidak jauh dari Kantor Bupati Asahan dan Kantor Dinas PUTR Kabupaten Asahan,” tuturnya
Selanjutnya Amin Harahap Devisi Investigasi DPP LIMK menemui anggota DPRD Fraksi Gerindra Iwan Siregar untuk menanyakan hal yang sama.
“Bapak Apakah Desa Sei Kamah Kecamatan Sei Dadap masih bagian dari Kabupaten Asahan ?“ tanya Amin
Iwan Siregar pun, menjawab hal yang sama. Terkait masalah pembangunan, dirinya mengaku bukan menjadi kewenangannya. Ia juga menanggapi aktifnya kembali terminal Kisaran membuat jalan di Hotmix.
Di sisi lain warga Desa Sei Kamah Baru N (55) yang sudah 40 tahun lebih berjualan di Sei Kamah, mengatakan belum pernah ada pembangunan di desanya.
“Sudah 10 tahun belakangan ini desa kami belum pernah mendapat bantuan pembangunan seperti Hotmix. Lihatlah bang sepanjang jalan Sei Kamah ini rusak parah sampai warga pernah membuat kuburan di tengah jalan, karena merasa keadilan telah mati di bumi Asahan ini,” ungkap N (55).
Selanjutnya, AT (45) warga Desa Sei Kamah II mengatakan, tidak percaya lagi dengan janji manis para pemimpin Asahan.
“Kami masyarakat Sei Kamah Kecamatan Sei Dadap tidak akan percaya lagi dengan janji-janji manis para pemimpin di Asahan in. Sebentar lagi Pesta Demokrasi akan berlangsung mereka yang mau mencalon pasti datang meminta suara dan dukungan. Maaf aja kami muak dengan janji-janji, kami perlu bukti nyata,” ucap AT (45).
Pewarta: Ahmad Afrijal Simargolang