ASAHAN, Zonapos.co.id – Sudah menjadi agenda tahunan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa kabupaten Asahan,setiap tahunnya akan mengundang para kepala desa dari 177 desa untuk menghadiri acara Bimtek.
Acara undangan Bimtek itu akan dilakukan saat beberapa hari lagi akan dikucurkan Dana Desa dari Pemerintah Pusat,dalam surat undangan tersebut ,Kepala desa diharuskan membawa 2 atau 3 orang perangkatnya.
Masalah penginapan dan akomodasi dananya dibebankan ke desa masing masing. Setiap kepala desa diwajibkan menyetor per orang Rp 5 000.000. Jadi kalau 3 perangkat dibawa maka kepala desa harus menyetor ke Panitia dimana diadakan Bimtek Rp 15.000.000.
“Dalam setahun itu ada 9, karena dalam Setahun akan dikucurkan Pemerintah Pusat Dana Desa sebanyak 3 kali, maka undangan Bimtek, setahun akan diadakan 3 kali.” Ujar salah satu Kepala Desa yang mengikuti undangan Bimtek dari Kecamatan Pulo Bandring yang tidak ingin namanya disebut. Rabu, (01/05/2024)
“Ini Bimtek yang ke 2 tahun 2024 bang di Hotel Grand Antares Medan, Bimtek 1 beberapa hari lalu yang mengadakan Polres Asahan di Hotel Danau Toba Medan. Kami dalam mengikuti Bimtek ini, para Kepala Desa harus meminjam uang dari luar, karena Dana Desa belum keluar.” jelasnya
Ok Rasyid SE pengurus Masyarakat Melayu Asahan menanggapi Bimtek ke 2 di grand Antares Medan, ia mengatakan, kenapa setiap Dana Desa mau dikucurkan Pemerintah Pusat, mereka harus diundang Bimtek dan kenapa harus dilakukan sampai 3 institusi, dan kenapa pula harus diluar Daerah.
“Apa tidak ada lagi tempat yang dapat menampung para 177 perangkat desa di Kisaran ini. Apakah ini hanya akal akalan mereka untuk ikut serta menikmati uang Dana Desa tersebut. Kalau di Asahan kan lebih elok, dana dapat di irit,dan para Kepala desa tidak terhalang untuk mengurus warganya dan desanya.” jelas Ok Rasyid
Dewan pimpinan pusat (LIMK) Buyung Batu Bara sependapat dengan Ok Rasyid SE,
“Dana yang seharusnya untuk Bimtek di luar daerah tersebut apabila digunakan untuk Pembangunan Desa dan masyarakatnya, kemungkinan apa yang diprogramkan Bapak Joko Widodo menekan kemiskinan menuju Indonesia maju akan terwujud, tapi kalau semua pihak tidak mendukung niscaya Program Bapak Jokowi itu isapan jempol belaka.” ujarnya
“Yang terjadi, kemiskinan yang akan timbul. Dari sejak Dana Desa dikucurkan Pemerintah Pusat Bimtek selalu diluar daerah dan tidak pernah berpikir Bupati Asahan untuk menghentikan praktek Bimtek di luar daerah ini. Elok lah Dana Desa untuk Asahan dihentikan,” imbuhnya.
Pewarta: Afrijal Margolang