GROBOGAN, Zonapos.co.id – Banjir yang belum surut di Grobogan telah menimbulkan dampak serius bagi penduduk setempat.
Sekitar 3.817 rumah di 64 desa dan 16 kecamatan masih terendam, dengan 7 rumah hanyut akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kemiri, Kecamatan Gubug.
Kades Kemiri, Sukirman, mengungkapkan bahwa meskipun warga berupaya menimbun tanggul dengan tanah, arus yang deras membuat usaha mereka sia-sia.
Di Desa Karanganyar, seorang bocah ditemukan meninggal terseret arus saat mencoba melewati jalan terendam.
Kondisi tersebut memaksa penutupan jalur utama Semarang-Purwodadi, dengan jalan raya di Gubug masih terendam banjir.
Semua kendaraan dialihkan melalui ruas jalan Demak-Purwodadi.
Kasat Lantas Polres Grobogan, AKP Tejo Suwono, menjelaskan bahwa beberapa titik pondasi jalan ambrol di sisi barat Jembatan Tuntang, mengakibatkan jalan tergerus luapan sungai.
Untuk mengantisipasi bahaya, petugas telah memasang rambu peringatan penutupan akses jalan, dan sejumlah personel diterjunkan untuk berjaga.
Para pengendara diarahkan melewati jalur alternatif, dengan arahan yang telah disediakan.
Masrichan dari BPBD Grobogan mengungkapkan, beberapa tanggul jebol karena tidak mampu menahan luapan air sungai dari arah hulu, terutama di empat titik yang menjadi perhatian serius.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, bersama Bupati Grobogan Sri Sumarni, turun langsung ke lapangan memberikan bantuan kepada korban.
Berbagai bantuan, termasuk makanan, peralatan evakuasi, dan kendaraan, telah disalurkan.
Kepala bidang Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, mengkonfirmasi bahwa dapur umum telah disiapkan di beberapa titik untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir.
Situasi ini memerlukan koordinasi yang kuat antara pihak terkait serta dukungan lebih lanjut dari pemerintah untuk membantu warga yang terdampak mengatasi krisis banjir yang sedang dihadapi.
Pewarta M Efendi